Pucuk Pimpinan Kemendagri Bapak Tito Karnavian hari ini di datangi LSM Pekat ,Ishak Burmansyah (Burandam). Menyuarakan aksinya di depan kantor kementrian tersebut ,puluhan anggota Polri dari Polsek Gambir Polda Metro Jaya mengamankan aksi Dari LSM PEKAT tersebut. 11/06/2024
Selain menyampaikan aksinya di depan gedung Kemendagri Burandam juga memberikan laporan" menjelang pilkada Kepala Daerah sering melakukan mutasi saat mau kegiatan melakukan pelantikan pejabat eselon dua di pemerintahan propinsi Bengkulu, dugaan pelantikan sebelum pemilu di lakukan ini kuat di tunggangi muatan politik .
Serta diduga kuat melanggar undang undang nomor 6 tahun 2020 tentang penetapan Perpu Pilkada dengan tujuan agar Demokrasi dalam pemilihan Kepala Daerah dapat di lakukan secara efektif dan efesien yang di jelaskan surat Bawaslu yang di sampaikan seluruh Kepala Daerah melalui surat no 438/PM/K1/03/2024 tembusannya ke komisi pemilihan umum (KPU).
"Dan meminta kepada Mentri Dalam Negri Bapak Tito Karnavian untuk menganulir dan membatalkan hasil proses lelang jabatan eselon dua pada Pemerintah Propinsi Bengkulu tahun 2024 yang telah di Lantik, diduga sarat sarat kepentingan politik.
Menteri Dalam Negeri untuk membuka rekam jejak pada aparatur sipil negara yang mengikuti lelang jabatan di Pemerintah Propinsi Bengkulu dalam hal di Gubernur masih di jabat bapak Prof. Dr. drh. H.Rohidin Mersyah, MMA.
Ucapan tersebut di suarakan oleh ISHAK BURMANSYAH dengan panggilan BURANDAM di gedung Kemendagri.
Selesai orasi di temui langsung dengan staf Kemendagri untuk masuk ke dalam ruangan kantor, menyampaikan bukti surat tertulis tersebut dan lengkap dengan bukti penerimaan.
Harapan saya hari ini betemu langsung dengan bapak Mentri Tito Karnavian, tapi karna kesibukan beliau akhirnya kami hanya bertemu dengan staf Pak Tito saja.
Dan kami ucapkan juga kepada pihak kepolisian ,media cetak dan online sudah meliput kegiatan kami hari ini.semoga kepastian hukum di negeri ini tidak di kuasai segelintir saja.
Penulis : Syafri
Narasumber : Ishak Burmansyah
