Alat Berat Belum Datang, Kelompok Tani Sangkuriang Dan Babinsa Masih Memperbaiki Sodetan Air

Bogor|suaradaerah.id, Jabar -  Kelompok Petani Sangkuriang mengakui sering mengalami gagal panen akibat kekurangan pasokan air dari sungai Cidurian ke bendungan Sendung. Kekurangan pasokan air dari sungai Cidurian bukan tanpa sebab. Setiap meluapnya air akibat guyuran hujan deras pasti menimbulkan masalah baru. Diantaranya saluran air yang mengalir ke bendungan Sendung selalu tertutup bebatuan dan pasir.

Seperti dikatakan Ketua Kelompok Petani Sangkuriang, Yudi mengaku sering melakukan gotong-royong bersama kelompoknya dan dibantu warga setempat.

"Kami seluruh warga Setu hari ini bergotong-royong membuka sodetan dihari keempat," ujar Yudi saat ditemui awak media di lokasi, Senin, (1/5/2023).

Yudi mengatakan dengan menggunakan alat seadanya pasokan air belum maksimal.

"Dengan menggunakan alat seadanya karena sodetan ini  memang air belum sampai ke hilir, ke Desa Setu masih kering belum mengalir. Maka, kita terus berusaha aja memperdalam sodetan ini biar debit airnya besar mengalir," ujarnya.

Selain itu, Yudi berharap kepada pemerintah agar segera menurunkan alat berat.

"Agar segera menurunkan alat berat Karena kalau pake alat seadanya tidak akan maksimal," turut Yudi.

Sekedar informasi, menurut catatan yang ada di bendungan Sendung itu mengaliri 610 Hektar area persawahan.

Editor : Redaksi